CARA PEMILAHAN SAMPAH
Sampah menjadi masalah yang sudah ada sejak lama. Dengan keadaan yang semakin mengenaskan., perlu cara untuk menanggulinya. Berikut Miku Go Green akan kasih tahu caranya...
Cari tahu 3 Jenis Sampah yang Perlu Kamu Ketahui
Kalian tentu sudah tak asing kan dengan jenis-jenis sampah? Ya, benar! Ada sampah organik dan anorganik. Lalu apa sih bedanya?
- Sampah organik
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis. Contoh dari jenis sampah ini, yaitu sisa makanan dan daun. Sampah organik juga biasa disebut sebagai sampah basah.
- Sampah anorganik
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis dan proses penghancurannya membutuhkan penanganan di tempat khusus. Contoh dari sampah anorganik, misalnya plastik, kaleng, dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
Ternyata ada satu jenis sampah lagi. Apakah itu?
Namanya adalah sampah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Sampah jenis ini merupakan limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun, misalnya limbah rumah sakit, limbah pabrik, dan lain-lain. Nah ini nih yang sangat berbahaya dibadingkan dengan jenis sampah rumah tangga berjenis organik dan anorganik.
Sudah Tahu Jenisnya, Mengolahnya Harus Mulai Dari Mana?
Tenang, kalian tidak perlu kok pergi ke gunung atau berenang ke laut lepas untuk memungut sampah-sampah tersebut.
Gak perlu pergi juga ke TPA terdekat dari rumah kalian untuk ikut membantu para pekerja di sana untuk memilah sampah.
Apa yang bisa kalian lakukan dan mulai dari mana?
Jawabannya…
Mulailah dari rumah masing-masing dengan cara ini…..
Kenali Jenis Sampah di Rumah Untuk Tahu Cara Mengelolanya
Kamu tentu sudah tahu kan jenis sampah organik dan anorganik? Nah, apa saja ya pembagiannya di rumah?
Ini jawabannya:
3 jenis sampah anorganik di rumah:
- Sampah yang didaur ulang sendiri
Contohnya, kemasan pewangi pakaian atau pewangi lantai, botol plastik, gelas plastik, dan lainnya.
Sampah ini bisa didaur ulang menjadi:
- Hiasan bunga
- Tas
- Tempat laptop
- Sampah yang dapat diberikan kepada orang lain
Biasanya diberikan kepada pemulung dan sampahnya masih bisa didaur ulang atau bisa dijual kembali.
Misalnya, koran, majalah, karton, kardus, kantong plastik, styrofoam.
Terakhir…
Apabila sampah tidak bisa didaur ulang dan tak layak untuk diberikan, sebaiknya buang saja ke bak sampah. Tapi ingat, dibuang di tempat khusus limbah-limbah anorganik ya!.
2 jenis sampah organik di rumah:
- Sampah organik hijau
Berasal dari sampah rumah tangga yang dapat diproses kembali menjadi pupuk kompos.
Contohnya, daun atau tangkai dari sayuran hijau, nasi, kulit sayuran dan buah-buahan, ampas kelapa, dan lainnya.
- Sampah organik hewani
Sama halnya dengan sampah organik hijau, sampah organik hewani juga dapat diolah kembali untuk dijadikan pupuk.
Contohnya, tulang ayam, duri ikan, kulit udang, dan lainnya.
Buat Sendiri Pupuk Kompos dari Sampah Organik yang Ada di Rumah
Membuat pupuk kompos sendiri di rumah tidak sulit, lho. Kamu juga bisa memanfaatkan sampah organik yang ada di rumah.
Ini yang harus kamu siapkan:
- Ember plastik yang sudah dilubangi.
- Dua buah bantalan yang terbuat dari sabut kelapa yang dibungkus kasa nyamuk.
- 5-6 kilogram kompos yang terbuat dari tumbuhan.
- Alat pengaduk
Begini cara membuatnya:
- Letakan satu bantalan di bagian atas ember plastik. Bantalan ini akan berfungsi sebagai penghangat ketika proses pembuatan kompos.
- Tuang kompos yang siap pakai.
- Masukkan sampah organik hijau yang sudah dipotong kecil ke dalam kardus.
- Aduk semuanya hingga rata.
- Lakukan tahapan tersebut hingga ember terisi penuh.
- Tutup ember menggunakan bantalan yang satu lagi.
- Letakan di tempat yang tidak terkena air dan terik matahari.
- Buka kardus setiap 3 hari dan aduk isinya.
Lakukan langkah tersebut sampai sampah menjadi hitam dan hancur (prosesnya kurang lebih 1 bulan). Sampah pun akan siap digunakan.
Ada cara lain untuk mengolah sampah organik… mau tahu?
Buat lubang biopori di rumah!
Lubang biopori berbentuk silindris yang digali vertikal ke dalam tanah ini sebenarnya berfungsi sebagai jalur serapan air hujan.
Biopori yang ditemukan salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini dibuat agar tidak ada genangan air yang berujung pada timbulnya banjir di sekitar rumah (waterlogging).
Lalu apa hubungannya sama sampah organik di rumah?
Si lubang-lubang biopori yang telah dibuat di halaman rumah ini bisa menjadi wadah atau tempat membuat sampah-sampah yang mudah terurai alias si sampah organik.
Nantinya, sampah-sampah organik yang telah dimasukkan dan dibiarkan di lubang tersebut lama-lama bisa menjadi…
Kompos.
Tidak hanya menyuburkan tanah di area pekarangan rumah, kompos tersebut pun bisa kamu ambil untuk digunakan sebagai pupuk tanaman-tanaman yang lain.
Udah tahu cara buat lubang biopori? gini nih..
Sejak dikenalnya metode ini, pemerintah Indonesia pun mencanangkannya sebagai gerakan massal yang dapat dilakukan perorangan di rumah, sampai instansi-instansi perusahaan.
Tujuannya…
Membuat Indonesia bebas banjir.
Oleh sebab itu, kamu tidak usah mahal-mahal membeli bor atau alat khusus pembuat biopori kok. Alat itu bisa dipinjam dari RW atau RT tempat kamu tinggal.
Sudah pinjam… lalu…
- Tentukan lahan atau area rumah yang akan dibuat lubang biopori.
- Ambil alat khusus pembuat biopori, tancapkan ujungnya ke permukaan tanah yang telah dibasahi dengan air, putar hingga alat tersebut masuk ke dalam tanah.
- Putar terus alat tersebut hingga tanah terkeruk, lalu angkat dan sisihkan tanah dari dalam lubang.
- Lakukan proses itu hingga lubang memiliki kedalaman sekitar 100 senti meter.
- Ulangi lagi tahapan di atas untuk membuat lubang-lubang lainnya.
Nah, kalau sudah jadi, lubang-lubang tersebut pun siap menampung sampah-sampah organik dari rumah seperti:
Sisa makanan, daun-daun yang berguguran, dan sampah produk pulp (kertas dan kardus).
Intinya, sampah-sampah di rumah itu semua dapat dikelola. Caranya…
Terapkan prinsip 4R untuk mengelola sampah
Dalam mengelola sampah dengan baik, kamu bisa melakukan 4R. Apa sih 4R itu?
4R adalah singkatan dari:
- Replace (mengganti).
- Reduce (mengurangi).
- Re-use (memakai).
- Recycle (daur ulang).
Masih bingung? Tenang saja!
Berikut penjelasan dari masing-masing poin:
1. Replace (mengganti)
Ganti dengan barang ramah lingkungan.
Usahakan untuk menggunakan barang yang bisa digunakan lebih dari sekali pemakaian.
Misalnya:
– Ganti kantong keresek dengan tas belanja.
– Hindari penggunaan styrofoam.
2. Reduce (mengurangi)
Kurangi produksi sampah yang dihasilkan oleh diri sendiri.
Cara melakukannya:
– Bawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik.
– Membawa botol minuman daripada membeli minuman dalam kemasan.
3. Re-use (memakai)
Menggunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai.
Caranya:
– Gunakan plastik bekas belanja untuk pembungkus di kemudian hari.
– Kaleng bekas dijadikan sebagai pot tanaman.
– Pakaian bekas dijadikan sebagai lap, kerajinan tangan, dan lainnya.
4. Recycle (daur ulang)
Daur ulang sampah yang telah dihasilkan.
Cara yang satu ini memang tidak mudah karena membutuhkan teknologi dan penanganan yang khusus.
Namun, kamu bisa melakukan ini:
- Kumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk didaur ulang.
- Kumpulkan sisa kaleng atau botol untuk didaur ulang.
- Gunakan produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.
Kelola Sampah Rumah Tangga dengan Cara Praktis
Pengelolaan sampah di rumah ternyata cukup mudah. Kamu cukup ikuti langkah berikut:
- Pilah sampah sesuai jenisnya.
- Potong kecil/rajang sampah organik dan kumpulkan ke dalam peralatan reaktor komposter sederhana untuk dijadikan kompos.
- Pilah sampah anorganik. Sebagian kemasan kertas/plastik dapat didaur ulang menjadi bahan-bahan kerajinan. Sampah kering yang tidak dapat didaur ulang dapat dikumpulkan untuk dijual kembali.
- Kumpulkan sampah B3 dalam plastik putih dan tulis kode B3 menggunakan spidol merah. Gantung di TPS terdekat dan petugas kebersihan akan mengerti maksudnya.
Jangan bakar sampah sembarangan!
Mengapa?
Saat sampah dibakar, akan menimbulkan bahaya pada lingkungan sekitar karena terdiri dari bahan yang tidak aman.
Misalnya:
- Kaleng aerosol dapat meledak jika terkena panas.
- Plastik dan karet akan menghasilkan gas yang dapat memicu kanker jika dibakar.
Jika terpaksa harus membakar sampah?
- Pastikan sampah yang dibakar adalah sampah organik
- Sampah basah tidak terlalu banyak
- Jauhkan pembakaran dari kerumunan atau benda yang mudah terbakar
Jika kamu merasa sampah-sampah itu tdak bisa diolah lagi, buang ke tempat sampah, ya.
Tapi harus diingat!
Buang sampah-sampah berjenis organik serta anorganik itu ke tempat yang berbeda.
Ga susah kok.
Kamu cukup menyediakan dua buah tempat sampah berlabelkan ORGANIK dan ANORGANIK.
Lalu…..
Tempatkan kedua tempat sampah itu di lahan khusus pembuangan sampah, baik di dalam rumah yaitu di dapur serta di luar rumah, dekat dengan gerbang luar.
Secara ga sadar, dengan membuang sampah organik dan anorganik ke tempat yang berbeda, kamu udah membantu membuat lingkungan rumah jadi lebih baik.
Gak cuma itu!
Kamu juga sudah membantu meringankan tugas tukang pengangkut sampah di rumah lho.
Nah, itu dia cara pintar memilah dan mengolah sampah berdasarkan jenisnya.
Mudah bukan?
Yuk, kita aplikasikan di rumah mulai dari sekarang!
Semoga bermanfaat.
14 Kreasi dari Botol Plastik Bekas
Hai Para Sahabat Exa, bila kemarin kita membahas 10 Inovasi Keren Dari Barang Rongsokan, luar biasa memang. Tapi bagi kita para siswa (btw, ane masih Kelas IX , hehe), sulit membuat hal semacam itu. Maka, saya carikan cara daur ulang yang mudah bagi kita dan akhirnya ketemu ( YEE :D) di Kaskus,http://www.kaskus.co.id/post/53db3d3a902cfe9f468b45b0#post53db3d3a902cfe9f468b45b0 yaitu , mengenai cara mengelolah Botol Plastik Bekas (DIY) yang bisa kita lakukan, Keren dan dapat mengurangi jumlah sampah.
Kerajinan botol atau yang bisa kita sebut sebagai DIY, dari botol plastik bekas benar – benar mengesankan, apalagi jika hasilnya memiliki karya seni yang sangat tinggi.
Hasil kreativitas dari DIY botol – botol bekas tentu saja harus flesibel, gampang dibuat, dan sangat berguna, berikut adalah trik – trik unik dari botol plastik bekas
1. Kebun Vertikal
2. Dompet
3. Sapu
4. Pohon Natal
5. Kandil
6. Mosaik dari Tutup Botol
7. Lampu Sendok
8. Langit-langit botol
9. Kotak Pensil Warna
10. Foto Bentuk Bukket
11. Pot Bunga Lucu
12.Bola Lampu Solar
13. Tirai Botol
14. Tempat pakan Burung
SEKIAN, DAN TERUS KUNJUNGI BLOG EXA World yaa :D
10 INOVASI KEREN DARI BARANG RONGSOKAN
Halo sahabat Exa, Hari ini pas main Kaskus( Btw,
saya juga Kaskuskuer, hehe :D) Nemu Thread (Nama lain Postingan Di Kaskus)dari http://www.kaskus.co.id/post/54d4727098e31b112a8b4584#post54d4727098e31b112a8b4584 tentang
Inovasi dari barang rongsokan yang keren. Penasaran? Baca aja disini, udah Exa
sediakan informasinya untuk kalian, Cekidot. :D . Semogfa Informasinya membuat
kita makin berinovasi dan berkarya untuk Keselamatan Dunia Bersama (Hehe.. :D)
Ada banyak hal luar biasa yang dibuat manusia di seluruh dunia. Mulai dari
bangunan, karya seni, teknologi dan sebagainya. Namun sebagian besar karya
spektakuler adalah hasil kreativitas profesional di bidang mekanik dan
arsitektur.
Untuk menciptakan karya yang hebat pasti dibutuhkan material berkualitas yang
mahal harganya. Namun tidak selamanya angapan ini berlaku. Barang rongsokan
yang dianggap sebagai sampai bisa disulap menjadi barang yang sangat berguna.
Semuanya adalah hasil kreativitas orang-orang biasa yang menggunakan barang
bekas untuk menciptakan proyek yang luar biasa.
Mengutip laman therichest, berikut adalah 10 barang rongsokan yang disulap
menjadi karya luar biasa:
Cekibrott gan!!!
1. Listrik Tenaga Kincir Angin
William Kamkwamba adalah seorang warga Malawi, yang pada tahun 2009 membantu
penduduk setempat untuk menghasilkan listrik mereka sendiri. Kamkwamba terpaksa
berhenti sekolah (waktu itu usianya masih 14) karena keluarganya tidak mampu
membayar biaya. Namun dia tidak menyerah. Kamkwamba melanjutkan pendidikan
dengan membaca buku di perpustakaan kecil di desanya.
Akhirnya ia menemukan sebuah buku yang berisi informasi mengenai kincir angin
yang bisa menghasilkan listrik dan berfungsi sebagai pompa air. Menggunakan
barang bekas, Kamkwamba dibantu warga menciptakan kincir angin sederhana yang
terbuat dari bilah kipas mesin traktor, shock absorber, pipa plastik dan
beberapa bagian sepeda.
Rumah Kamkwamba pun akhirnya teraliri listrik. Ia mengembangkan kincir angin
itu menjadi pemompa air. Kamkwamba kemudian membuat beberapa kincir angin
lainnya sebagai sumber listrik bagi sebagian penduduk desanya. Hanya 2% dari
populasi Malawi yang memiliki akses listrik.
2. Rumah Mini
Derek Diedricksen awalnya iseng membuat rumah mini dan tempat berteduh pada tahun 2012. Rumah tersebut dibangun menggunakan bahan dan barang-barang bekas yang telah dibuang oleh pemiliknya. Sejak itu, Diedricksen dikenal sebagai pembuat rumah mini dengan harga sekitar US$200.
Meskipun dari barang bekas, tapi interior di dalamnya terlihat mewah.
Barang-barang bekas yang dipakai termasuk kaca mesin cuci, potongan lemari, dan
besi tua.
Kini Diedricksen sering dapat pesanan membuat rumah mini jika ada festival
musik. Biasanya penonton festival mendirikan tenda beberapa hari sebelum konser
dimulai, namun kini mereka bisa minta dibuatkan rumah mini yang lebih nyaman.
Diedricksen bahkan kadang membuatkan rumah mini untuk para tunawisma.
3. Mobil Super
Z59 adalah sebuah mobil yang dibuat seluruhnya dari bahan dan suku cadang
bekas. Mobil yang terinspirasi supercar Ariel Atom tersebut butuh waktu 15
bulan dan pengerjaan sekitar 800 jam untuk menyelesaikannya.
Setiap bagian, mulai dari throttle hingga mesin, terbuat dari bahan bekas.
Mesinnya diambil dari Acura RSX, beberapa bagian lainnya diambil dari peralatan
dapur dan pipa besi bekas, serta potongan kayak tua. Menariknya, Z59 laik jalan
seperti layaknya mobil pada umumnya. Dengan tenaga pacu sebesar 160 hp, Z59
mampu melaju dari 0-60 mph dalam waktu 4,5 detik..
4. Katedral
Justo Gallego Martinez, juga dikenal sebagai Don Justo, mulai membangun sebuah
katedral di Madrid, pada tahun 1961. Sejak saat itu, Don Justo berhasil
menciptakan struktur yang sangat besar (hampir sendirian) yang mencakup
perpustakaan, serambi, ruang bawah tanah dan beberapa kapel.
Pria 89 tahun itu bergantung pada bahan bangunan daur ulang, sumbangan dan batu
bata yang tak terpakai. Namun katedral tersebut tidak pernah difungsikan karena
Don Justo tidak pernah mengajukan izin membangun dan katedral terbuat dari
material bekas. Selain itu, Don Justo sendiri juga bukan profesional di bidang
arsitektur dan bangunan.
Hanya saja, pemerintah kota setempat tetap mengizinkan pembangunan katedral
tetap dilanjutkan karena keunikannya berhasil menarik wisatawan.
Setelah Jim Bishop putus sekolah pada usia 15 tahun, ia mulai membangun kastil
pribadi di Colorado. Selama 40 tahun terakhir, kastil itu telah bertambah luas
dan Bishop terus menambah beberapa bagian sebagai cara bersantai dan
menghilangkan stres.
Dibangun hampir seluruhnya oleh dirinya sendiri, kastil terdiri dari batu dari
daerah sekitarnya dan barang bekas yang disumbangkan atau diperoleh dari
berbagai lokasi.
Struktur itu sendiri memakan sejumlah besar ruang dan dilengkapi dengan menara
yang mencapai ketinggian 250 meter. Tidak lupa, Bishop juga membangun jembatan
yang menghubungkan bagian-bagian lain di kastil pribadinya.
6. Rollercoaster
Sebuah rollercoaster yang terbuat dari barang bekas dibangun di belakang rumah
John Ivers. Rollercoaster mini tersebut dibangun sendirian oleh Ivers
menggunakan besi tua dengan biaya hanya US$1,500 dan lama pengerjaan 1.000 jam. Rollercoaster mini tersebut panjangnya 444 feet dengan kecepatan bisa mencapai
20 mil per jam.
7. Robot
Sekelompok mahasiswa dari Universitas West England menciptakan robot yang
terbuat dari barang-barang bekas dan bahan daur ulang. Robot tersebut bisa
diprogram untuk berbagai keperluan.
Untuk menciptakan robot tersebut, para mahasiswa West England menggunakan lampu
dari Land Rover, kipas dari casing komputer dan bahkan komponen elektronik
PlayStation 3. Robot ini butuh sekitar US$20.000 untuk biaya desain dan
perakitannya. Meski begitu, ongkos tersebut masih jauh lebih murah daripada
produk sejenis yang tersedia secara komersial yang harganya ratusan ribu dolar.
Robot ini sempat diikutkan dalam kompetisi robot air pada 2012. Para mahasiswa
berharap robot dari barang bekas mereka bisa menyelam di tambang bawah laut,
membersihkan pengebor minyak dan memetakan arus bawah laut.
8. Jaringan Wi-Fi
Internet telah menjadi kebutuhan bagi semua orang saat ini. Di negara maju,
orang bisa dengan mudah mendapat akses internet melalui jaringan Wi-Fi. Namun
tidak demikian bagi orang yang tinggal di negara seperti Afghanistan.
Untuk menyiasati hal itu, sebuah tim di sana mengembangkan sistem jaringan
nirkabel open-source bernama FabFi. Sistem ini memungkinkan orang untuk
terhubung ke jaringan dengan membangun mode yang dapat dibangun dari bahan
bekas yang tersedia di sekitar kita, seperti besi dan plastik.
Menariknya, transfer data FabFi bisa mencapai kecepatan hingga 11.5 Mbit/s.
Keberhasilan proyek ini telah meluas ke wilayah lain di luar Afghanistan,
termasuk ke negara Kenya.
9. Pulau Buatan Portable
Richart 'Raishee' Sowa adalah seorang tukang kayu dan seniman Inggris yang
berhasil membangun pulau impiannya sendiri sebagai tempat tinggal di Meksiko.
Pulau terapung yang ukurannya relatif kecil dibandingkan dengan beberapa
pulau-pulau lain ini bisa berpindah-pindah. Dengan demikian Raishee bisa
melakukan perjalanan ke lokasi yang berbeda tanpa harus meninggalkan rumahnya.
Dibangun dari kayu dan bambu, pulau buatan ini bisa mengapung di atas air
berkat lebih dari 250.000 botol plastik kosong yang menjadi dasarnya. Pulau itu
sendiri berisi segala sesuatu yang diperlukan untuk hidup, termasuk fasilitas
seperti mesin cuci, serta sebuah rumah besar dengan beberapa kamar tidur dan
fasilitas lainnya.
10. Robot Transformers
Pada tahun 2014, beberapa pekerja di perusahaan jual beli besi tua di Cina
bosan dan memutuskan untuk membuat sebuah patung robot Transformer raksasa,
dari beberapa besi yang sudah tidak terpakai. Patung Optimus Prime yang
memiliki ukuran sama seperti di filmnya itu menjadi terkenal. Kreativitas
pekerja tersebut ternyata meningkatkan omzet bisnis perusahaan tersebut.
Para pekerja kemudian membuat lagi beberapa patung robot Transformers hingga
akhirnya jumlah mencapai lebih dari 40 buah yang tersebar di tempat mereka
bekerja. Menariknya, patung-patung ini tidak hanya diam karena pada bagian
tangan dan kaki dibuat dari material yang bisa bergerak-gerak.
Jadi tidak semua besi tua berakhir di peleburan karena beberapa bisa dipakai
untuk membuat patung robot Transformers. Jika Anda tertarik memboyong salah
satu patung Transformers ini, siapkan kocek sebesar US$ 16 ribu atau sekitar Rp
204 juta.
Gimana? Keren kan? Semoga dapatr mengisnpirasi kita dalam memanfaatkan sampah.